Jumat, 20 Oktober 2017

MARIA VAN DALAT : Menyusuri Perbukitan Langbiang


Usianya sekitar 40-an kukira. Ramping, mungil, cantik, tipikal perempuan Vietnam. Lebih dari itu, ia merak ati, kalau kata orang Jawa. Ada energi yang kuat, semangat yang membuncah, tiap kali ia bercerita. Meski mungkin ia bicara hal yang sama setiap hari kepada para turis yang dipandunya.
Aku orang pertama yang ia jemput di rumah Thuy, induk semangku di Dalat. Selanjutnya mobil van disesaki oleh 11 turis, ditambah supir dan Maria yang duduk di sampingnya, sambil terus menghadap ke belakang. Ia memulai kerjanya pagi itu dengan mencatat satu per satu nama-nama kami dan menghapalkannya. “Oh, aku akan mudah mengingat namamu. Aku Maria,” katanya, sesaat setelah kusebut namaku Vero. Aku tak menanyakan nama lengkapnya, karena yakin aku akan lupa segera sesudahnya. 

Maria

Menanti kopi

Kamis, 19 Oktober 2017

~~ Mengenang Saigon dalam Secangkir Kopi ~~

“Belikan aku kopi ini, kalau kamu ke Saigon,” kata temanku. Dilampirkannya gambar kopi sachet dengan logo menyolok, palu arit, atau atau apalah itu maksudnya. Padahal aku sedang berada di sentra perkebunan kopi di Lang Biang, puncak tinggi Provinsi Lam Dong dan menikmati single shot espresso mocha. Padahal aku tak berminat menjelajah Saigon lagi. Sekedar transit, iya.
Setiba di Saigon, terpaksa menyusur jalanan yang semrawut, miskin rambu-rambu, motor bersliweran tanpa mau mengalah pada para penyeberang jalan. Terpaksa berjalan dari Bui Vien Street menuju Ben Than market, menembus hujan yang nyaris terus mengguyur hari-hari Agustus.
Apa enaknya kopi sachet ini ? Harganya 80.000 VND berisi 4 kotak @14 sachet kecil. Rasanya ya.. strong, pahit, sedikit asam. Yang sudah dicampur kreamer terasa lebih pas di lidahku. Tak manis, tak juga pahit. Harum secangkir kopi siang ini, membawaku melayang kembali menyusuri distrik 1.
Di mataku Distrik 1 berbeda dengan tiga tahun lalu, kali pertama aku ke sana. Ada pembenahan galian kabel di De Tham sehingga jalanan itu terlihat kumuh di siang hari. Pelayan toko, pegawai restoran, sopir taksi lebih bisa berbicara bahasa Inggris secara terbatas. Cukuplah untuk berkomunikasi. Juga sekarang ada ojek motor Grab, sehingga kita bisa terhindar dari scam ojek motor dan cyclos. Oh..yang terakhir ini tak kulihat lagi.
Di muka Katedral

Kantor pos pusat HCMC

Minggu, 15 Oktober 2017

Kuliner Aceh di Lampung

Kali ini saya mau mengulas kuliner yang dekat-dekat saja. Tepatnya di  Keude Aceh, Bandar Lampung. Ada beberapa menu, antara lain beberapa menu daging kambing, ayam goreng, bebek goreng dan gulai kepala ikan. Jadi nini memang masakan Sumatera ya...
Add caption

Bebek goreng dengan taburan bawang dan daun lemurui


Saya suka bebek gorengnya. Rasanya enak, khas. Ada taburan bawang goreng dan daun temurui yang juga digoreng kering. Daun temuruinya ikut dimakan ya.. kriuk-kriuk.  Kepala kambing, pernah juga mencicipi. Kuahnya kental. Enak sebenarnya, tapi saya menghindari daging-daging panas. Tidak darah tinggian sih, cuma menjaga kesehatan saja. 

Rabu, 11 Oktober 2017

Menggabungkan File Film dan Subtitle-nya

Bagi kebanyakan orang Indoneia, memahami bahasa Inggris dalam film-film Barat pasti tidak mudah. Agak jengkel rasanya ketika kita sudah menghabiskan waktu mengunduh film yang bagus, tetapi ternyata ketika ditonton ternyata subtitle-nya tidak ada. Padahal waktu kita nonton streaming, subtitle itu ada. Hal itu salah satunya karena extension kedua file itu berbeda. jalan keluarnya ya harus disatukan. Ada beberapa aplikasi untuk menyatukan keduanya. Sesudah mencoba beberapa, saya pilih movie subtitler, karena ini yang paling mudah. Bisa download gratis di sini. 

 Saya bagikan pengalaman saya.

1. Unduh film dari situs apapun : Ganool, Layar Kaca 21, Indomovi, dsb.
2. Unduh juga subtitle-nya, terletak di sebelah kanan-nya.
3. Buka Winrar. Kita sudah punya dua file terpisah (extensionnya .mp4 dan .srt). Kedua file itu      disorot, lalu tekan Add (kiri atas). Kedua file itu akan masuk ke dalam 1 folder bernama  My Video 
4. Buka folder My Video tersebut. Sorot kedua file tersebut lalu tekan Extract To.
5. Buka aplikasi movie subtitler :

  • Pada bagian atas : open your movie file : klik browse, pilih file film yang sudah di-extract pada My Video tadi. Pada pilihan extension , pilih  all file 
  • Pada bagian bawah : open your subtitle file: masukkan file subtitle yang sudah di-extract pada folder My Video (yang berekstensi .srt tadi).
  • Klik Aplly Subtitle, tunggu sampai 100 %. Film dengan subtitlenya akan masuk dalam folder My Video. 




Sudah. gampang kan ?

Jumat, 06 Oktober 2017

CRAZY HOUSE, DALAT

Kata orang, kita dianggap belum ke Dalat kalau belum mengunjungi Crazy House. Wah... Kalau kata saya sih, belum ke Dalat kalau belum duduk bengong di tepi Danau Xuan Huong atau  mendaki puncak tertinggi perbukitan Lam Dong untuk menikmati kopi.

Dari rumah Thuy yang saya tumpangi, di dekat Danau Xuan Huong, Crazy House berjarak sekitar 2 km. Karena saya biasa berjalan cepat bahkan lari, bisalah dicapai dalam setengah jam tanpa ngos-ngosan. Bisa juga menyewa taksi. Vinasun, nama yang sering disarankan  di Saigon, tidak ada di sini. Yang  relatif baik, konon May Linh, warnanya hijau.   Cara yang lebih efektif untuk keliling Dalat adalah dengan menyewa sepeda motor.
Di depan salah satu "ruang dalam" Crazy House

Susahnya cari angle buat ambil gambar