Salah satu yang terkenang
dari Vietnam adalah makanannya. Bermacam ragam dan semuanya cocok untuk lidah
Indonesia. Seperti kita punya: pekat berbumbu, disajikan selagi hangat.
Bangun pagi di Dalat, saya setia duduk di tepi jalan Bui Thi Xuan (padahal biasanya paling malas). Tiap pagi ada perempuan penjual menu sarapan mangkal di situ dengan gerobag dorongnya, hanya beberapa langkah dari rumah induk semang saya. Menunya ada beberapa : Chao atau bubur Vietnam, Pho atau Vietnamese noodle, Xoi man atau sticky rice with Chinese sausage, chicken, shrimp and shredded pork, Thit Nuong atau vietnamese grilled pork dan Xoi Ga atau Chiken steamed sticky rice.
Yang terakhir ini favorit
saya. Ketannya pulen. Ayamnya maknyus. Nah resepnya bisa dicoba di sini. Saya cuma ahli icip-icip. Duduk ditemani teh lotus panas dalam dingin pagi, memandangi kota dan
penduduknya yang memulai rutinitas hari kerja. Saya kok tiba-tiba merasa jadi horang kayah pengangguran..... :). Beberapa orang mampir sebentar di sini, membeli dan membawanya pergi.
Di dekat situ ada lagi warung makan serba 30.000 VND, terdiri dari satu porsi nasi, 1 mangkok sup dan
1 pcs lauk. Lauknya bisa pilih, pork dalam irisan besar, ayam, telur, udang,
dsb. Boleh tambah lauk, nanti harga ditambahkan pula. Warung buka dari pagi
sampai malam, dan selalu ramai.
Saat mengikuti tur
coutryside, tengah hari tour leader membawa kami ke sebuah restoran mewah
di jalan ini. Biasalah. Tour leader kan dapat sekian persen komisi. Saya
nyelonong keluar. “Too expensive. I have been here for some days, so I know
where to go for the nice foods.” Fibiie dan Annabel membuntuti. “Save our money
for the next destination.” Kami sepakat juga tentang nikmat makanan di meja
sederhana ini.
3 backpackers women : mendadak akrab |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar